The Psychology of Money – Book Summary (Bahasa)

Buku ini dalam satu paragraf

Manusia punya hubungan yang kompleks dengan uang. Kebanyakan dari kita belajar ilmu teknis mengenai keuangan; seperti bagaimana cara mendapatkan keuntungan dari investasi kamu, bagaimana cara menabung untuk dana pensiun, atau bagaimana cara untuk mengelola keuangan pribadi. Akan tetapi ternyata sama pentingnya, lho, untuk kita belajar bagaimana kita bereaksi terhadap uang. Realitanya kebanyakan orang tidak membuat keputusan finansial bedasarkan spreadsheet aja, tetapi juga bedasarkan emosi, ego, dan bias. Di buku ini, kamu nggak bisa nemu terlalu banyak hal teknis ataupun jargon tapi lebih kepada bias manusia dan fundamental umum dengan cara yang cukup mudah dimengerti. Penulis menggunakan 19 cerita pendek yang menjelaskan cara-cara aneh orang berfikir mengenai uang yang membantu kita memahami arti dari masing-masing ide yang ditawarkan.

Siapa yang perlu baca buku ini?

  • Kalau kamu membuat keputusan finansial yang buruk, baca ini.
  • Kalau kamu lagi nggak membuat keputusan finansial yang buruk—baca ini juga. Buku ini akan membantu kamu memahami alasan dari keputusan yang kamu buat dan mencegah kamu dari membuat keputusan yang buruk di masa yang akan datang.
  • Siapapun yang mau mulai belajar edukasi finansial.
  • Siapapun yang mau belajar mengenai perilaku manusia secara umum, karena aku merasa beberapa informasi psikologi nggak cuma bisa diimplementasikan buat topik keuangan, tapi juga aspek lain dalam hidup.

Bagaimana buku ini merubah aku?

  • Aku bisa jadi decision maker atau pembuat keputusan yang lebih baik dalam aspek keuangan; karena aku jadi mengkombinasikan ilmu teknis keuangan dan bias aku sebagai manusia, sehingga aku jadi “Financial Manager” yang lebih baik buat mengatur keuangan pribadi dan mengelola bisnis aku.
  • Memberi aku perspektif soal kebahagiaan, keserakahan, dan ego, karena kadang masalahnya bukan soal apa yang kamu tau, tapi juga bagaimana kamu berperilaku.
  • Sebagai anak muda, kita terbiasa mempelajari cara bagaimana kita dapat menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi lagi, tetapi jarang ada yang bahas bagaimana cara mempertahankan uang kita. Aku lebih banyak mempelajari hal tersebut karena itu adalah keterampilan yang terpisah.
  • Konsep dari compoundingBab soal mengapa Warren Buffet bisa jadi investor sukses karena usianya yang memulai awal menyadarkan saya lebih untuk mulai melakukan sesuatu lebih awal, dan tidak menunggu sampai “sempurna”. Ini berlaku tidak dalam pengaturan keuangan, tapi juga dalam aspek kehidupan lainnya.
You might be interested:  How To Fold Jeans For Travel?

 Beberapa highlights

  • Orang bertindak berdasarkan pengalaman mereka, bukan pengalaman kamu. Jadi jangan langsung nge-judge.

Setiap orang tercipta dari latar belakang yang berbeda. Beberapa orang mungkin hidup di era yang berbeda dengan orang-orang yang mengalami inflasi ekonomi yang tinggi, beberapa tidak. Kita sebagai Generasi Milenial mungkin hidup dalam situasi ekonomi yang berbeda dengan boomer atau Generasi Z.

Your personal experiences with money make up maybe 0.00000001% of what’s happened in the world, but maybe 80% of how you think the world works.

  • Warren Buffet memiliki satu keuntungan dalam perjalanan investasinya: memulai lebih awal.

Warren Buffet mulai serius berinvestasi saat ia berusia 10 tahun. Dalam buku ini, penulis mencoba membandingkan perjalanannya dengan investor yang bisa dibilang jago, Jim Simons, Head of Hedge Fund Renaissance Technologies. Jim Simmons berhasil mengumpulkan uang sebesar 66% per tahun sejak 1988, dimana penulis mengklaim nggak ada yang mendekati rekornya. Tetapi bahkan ketika dia memiliki keterampilan ini, dia masih memiliki kekayaan bersih jauh di bawah Waren Buffet. Warren Buffet bisa saja menjadi investor biasa kalau bukan karena waktunya.

Ini sebenarnya berlaku untuk aspek kehidupan lainnya. Kadang kita semua menunggu kita menjadi ‘sempurna’ untuk memulai. Sambil menunggu kesempurnaan itu, sebenarnya kita kehilangan keuntungan lain, yaitu waktu. Tentu saja, ini perlu disesuaikan pada setiap konteks ya, karena beberapa bidang mengharuskan kami untuk mencapai ambang batas tertentu dulu sebelum kita bisa mulai disitu. Namun, beberapa bidang seperti memulai bisnis kecil atau berinvestasi dapat mengambil manfaat dari memulai lebih awal, karena keterampilan dan pembelajaran dari kesalahan kamu akan terus berakumulasi seiring berjalannya waktu.

Ini bukan masalah asal memulai saja, tetapi kalau kita kita sudah punya pemahaman yang memenuhi ambang batas minimum atau minimum threshold untuk dapat mulai melakukannya, kenapa nggak coba untuk belajar?

Yuk kita coba ngomong ke diri kita sendiri, misalnya:

Aku nggak akan menunggu sampai aku memiliki keterampilan menulis yang sempurna untuk memulai blog saya.
Aku nggak akan menunggu sampai aku harus memiliki gelar MBA untuk benar-benar memulai bisnis.
Aku nggak akan menunggu sampai aku menjadi miliarder untuk dapat melakukan investasi.

Kesimpulannya,

Aku akan mulai lebih awal sehingga aku bisa mendapatkan keuntungan lebih dalam jangka panjang.

  • Mendapatkan uang. vs. Mempertahankan uang adalah dua keahlian yang berbeda. Kebanyakan orang hanya fokus pada yang skill poin pertama.

Ini adalah salah satu pelajaran PALING penting dalam buku ini. Sebagian besar pelajaran di bidang keuangan sekarang berfokus pada bagaimana kamu dapat memperoleh lebih banyak pendapatan, atau menghasilkan profit investasi yang lebih tinggi. Namun, hanya sedikit yang membahas bagaimana Anda dapat mempertahankan uang atau kekayaan kamu, atau bagaimana cara untuk tidak membuat keputusan keuangan yang buruk. Kalau nggak hati-hati, human bias seperti keserakahan dan ego bisa masuk dan mengarahkan kita ke jalan yang salah, nih!

You might be interested:  Where Can You Travel With A Green Card?

Di buku ini, penulis membagikan sebuah cerita pendek yang menggambarkan situasi ini, salah satunya adalah cerita tentang dua orang yang memiliki keuntungan uang yang sama dari sebuah investasi tetapi memutuskan untuk mempertahankannya dengan dua cara yang berbeda. Keduanya berakhir dengan ending yang jauh berbeda.

Getting money is one thing. Keeping it is another.

  • Oke, tapi apa yang orang inginkan dari uang? Kenapa harus tetap berhemat meski belum punya bucket list to-buy.

Orang sebenarnya tidak menginginkan uang. Orang menginginkan uang karena mereka ingin membeli kebebasan. Mereka ingin memiliki kendali atas waktu mereka.

“Controlling your time is the highest dividend money pays.”

Orang sebenarnya tidak menginginkan uang. Orang menginginkan uang karena mereka ingin membeli kebebasan. Mereka ingin memiliki kendali atas waktu mereka.

  • Kekayaan sebenarnya adalah apa yang tidak kita lihat. Jangan menghabiskan uang untuk menunjukkan bahwa kamu punya uang.

Salah satu cara paling ampuh untuk meningkatkan tabungan kamu bukanlah dengan meningkatkan penghasilan, tetapi dengan meningkatkan kerendahan hati atau humility.

Ini sebenarnya logika dasar yang jarang dibicarakan. Banyak orang ingin membuat orang lain terkesan dengan menggunakan barang mahal meskipun membeli barang-barang itu secara teknis membuat uang kita sebenarnya berkurang.

Savings = Income – Ego

  • Nggak perlu jadi seorang jenius dengan kecerdasan formal untuk mengetahui bagaimana menggunakan uang dengan bijak.

Seorang jenius yang kehilangan kendali atas emosinya bisa menjadi keadaan finansial yang darurat.

Ini berlaku juga buat kebalikannya.

Orang biasa tanpa pendidikan keuangan formal bisa mendapatkan uang yang banyak JIKA mereka memiliki beberapa keterampilan perilaku yang dapat membantu mereka mengendalikan uang, dan ini tidak ada hubungannya dengan pelatihan finansial yang formal.

Jadi sekarang kalau kamu belum punya pendidikan keuangan formal, apakah kamu bisa panik? Belum tentu. Kutipan di atas dijelaskan melalui beberapa cerita dalam buku tentang bagaimana beberapa investor profesional dan CEO terkenal berakhir dengan ending yang merugikan mereka sendiri karena ketidakmampuan mereka untuk mengendalikan dorongan keuangan mereka.

  • Jangan cuma menentukan goal, selalu tinggalkan ruang untuk kesalahan atau room for error.

Membayangkan tujuan akhir relatif gampang dan menyenangkan. Namun, membayangkan tujuan akhir dengan konteks stres yang datang di kehidupan nyata adalah sesuatu yang berbeda. Seiring waktu, kamu akan memiliki keinginan yang berbeda, kebutuhan yang berbeda, dan keadaan yang berbeda. Kamu bahkan bisa hidup dalam situasi yang berbeda. Orang-orang adalah peramal yang buruk tentang diri mereka di masa depan, jadi selalu tinggalkan ruang untuk kesalahan.

  • Keserakahan itu nyata, kita nggak akan pernah merasa cukup.
You might be interested:  How Many Feet Can You Legally Travel In A Left Turn Center Lane?

Buku ini juga menceritakan kisah-kisah di mana orang-orang kaya melakukan hal-hal yang kurang tepat dengan uang dan berakhir buruk. Semoga kita bisa belajar dari kesalahan mereka, ya, karena itu memang pelajaran yang mahal.

  • Kita seringkali terpaku pada apa yang terjadi dalam jangka pendek dan tidak menyadari bahwa kita sebenarnya sedang membuat progress untuk jangka panjang.

Progress bisa terjadi terlalu lambat untuk menarik perhatian kita, tetapi kemunduran bisa terjadi terlalu cepat dan sulit untuk diabaikan. Karena itu, gampang banget buat kita merasa pesimis sama kemajuan atau progress yang kita buat. Dalam hidup dan investasi, dalam jangka panjang, sifat optimisme lebih dibutuhkan daripada pesimisme.

Cool quotes

  • Controlling your time is the highest dividend money pays.
  • Doing well with money has a little to do with how smart you are and a lot to do with how you behave.
  • A genius who loses control of their emotions can be a financial disaster. The opposite is also true. Ordinary folks with no financial education can be wealthy if they have a handful of behavioral skills that have nothing to do with formal measures of intelligence.
  • We all think we know how the world works. But we’ve all only experienced a tiny sliver of it.
  • Luck and risk are siblings. They are both the reality that every outcome in life is guided by forces other than individual effort.
  • The ability to do what you want, when you want, with who you want, for as long as you want, is priceless. It is the highest dividend money pays.
  • Everything has a price, but not all prices appear on labels.
  • Beware taking financial cues from people playing a different game than you are.
  • No one is impressed with your possessions as much as you are.

Secara keseluruhan, aku menikmati proses membaca buku ini!

Cheers,

Sabrina Anggraini

Leave a Reply

Your email address will not be published.