7 Tips Traveling Hemat Sambil Produktif Untuk Kamu Yang Masih Mahasiswa

Banyak sekali orang yang tanya ataupun berkomentar,
“Kok traveling terus, sih?”
“Enak banget jalan-jalan terus!”
“Duitnya nggak habis-habis, ya!”
Padahal dibalik itu, banyak cerita perjuangan yang harus di lalui.
Masa muda memang masa-masa yang paling tepat buat berpetualang dan mengeksplorasi diri. Energi dan waktu kita masih banyak tersedia.
Tapi sayangnya sebagai mahasiswa, budget bisa jadi tantangan. Hal ini aku rasain dulu semasa kuliah.
Tips yang aku akan share disini bukan cuma traveling untuk sekedar jalan-jalan, tapi traveling hemat atau bahkan gratis sambil bisa menambah wawasan dan pengalaman yang berharga buat kita.
Disclaimer: tips ini di tulis berdasarkan pengalaman pribadi. Beberapa poin aku belum ikutin sendiri, tapi pernah di alami oleh teman-temanku.
Ini cara-cara buat bisa traveling di saat kita masih muda, terutama saat masih kuliah.

1. Ikuti kompetisi internasional 

Hari gini, banyak banget loh kompetisi yang kalau menang, ataupun terpilih jadi finalis dapat memberangkatkan pesertanya ke keluar negeri. Walaupun skala persaingan internasional bisa sangat ketat, namun nggak ada salahnya mencoba.
Selain itu, dalam jangka panjang kamu akan merasakan manfaat mengikuti kompetisi. Pengalaman itu bisa jadi nilai plus untuk kira terutama jika bisa mendukung kita ke jenjang karir yang kita tempuh.
Tips:
  • Rajin2 buka situs seperti studentcompetitions.com, atau misalnya @kampusupdate biar tetap update informasi kompetisi tersebut.
  • Selektif dalam memilih lomba. Sebisa mungkin nggak ikutan kompetisi bidang apapun hanya karena alasannya berhadiah keluar negri. Akan lebih bermanfaat bila ikut sesuatu yang lebih sesuai bidang dan minat kita.

    Misalnya, aku sebagai anak ilmu komputer bisa ikut IT competition. Dan ternyata bisa menjadi wadah untuk latihan dan nambah pengalaman dengan cara yang berbeda diluar kelas.

  • Gimana kalau belum tau kamu minat di bidang apa? Well, good news, kompetisi ini bisa jadi ajang eksplorasi diri kamu juga, kok!
You might be interested:  Where To Travel In The Caribbean In November?

Baca juga: I Got To Sleep Overnight in Manchester United’s Old Trafford Because of This IT Competition

2. Ikuti student exchange

Ada dua tipe exchange; yaitu short term exchange dan long term exchange.
Short term exchange biasanya program yang durasinya dibawah seminggu hingga beberapa bulan, sementara long term exchange bisa memakan waktu satu semester akademik (6 bulan) keatas.
FYI, selama kuliah, setiap aku apply exchange akademik satu semester nggak pernah keterima! Tapi dari kegagalan itu lah aku jadi bisa mengasah kemampuanku saat menulis essay untuk aplikasi selanjutnya. Jadi, jangan pernah takut gagal, ya.
Tips:
Mulai sekarang mungkin bisa lebih sering ke kantor Office of International Affairs (OIA) kampus masing-masing buat update informasi seputar student exchange.

Baca juga: Highlights from Jakarta Sister City Youth Program to Seoul, South Korea

3. Magang di luar negeri

View this post on Instagram

Buat yang penasaran tentang gimana caranya gw bisa diongkosin kemenpora untuk internship (bergaji) selama 6 bulan di Jepang, kindly watch my introduction vlog dan juga intip gimana keadaan rumah gw di Shinjuku, Tokyo! – Link : tiny.cc/njournal0 or click link on my bio – Kindly Subscribe untuk next episodes dan comment hal apa aja yang kalian mau tau dari tokyo🤗 #njapanjournal #whenintokyo

A post shared by nadirantsy (@nadirantsy) on 

Untuk yang semester akhir atau fresh graduate, ada kesempatan buat kita untuk magang diluar negri.
Selain kita bisa tinggal di negara lain bak exchange, kita bisa terjun langsung ke dunia kerja budaya lain. Kita bisa rasain langsung work ethic ataupun suasana lingkungan kerja negara lain. Ini akan bermanfaat buat CV terutama ketika kita daftar perusahaan nantinya.
Tips:
  • Kembali lagi, rajin-rajin cek portal mahasiswa seperti student internships.
  • Ada juga program magang AIESEC, yang bisa buka magang ke Jepang, India, Eropa dan lainnya. Coba hubungi AIESEC di universitas kamu! 🙂
You might be interested:  Where Did Paleolithic People Migrate From And Travel To?

4. Ikuti Cultural Exchange

View this post on Instagram

A post shared by Sabrina Anggraini (@sabrinaanggraini) on 

Bagi yang suka budaya, bisa juga ikutan Cultural Exchange aka pertukaran budaya. Kegiatannya bisa beragam, misalnya menari. Namun jangan takut mikir dulu, “aku gak bisa nari”. Tenang aja, itu semua bisa dipelajari, kok!

Baca juga: Representing Indonesian Culture in UBU ASEAN Festival 2015 

Misalnya, waktu aku berkesempatan untuk mengikuti Ubon Ratchathani University ASEAN Festival yang diadakan dari tahun ke tahun, beberapa minggu sebelum keberangkatan aku harus latihan lagi Tari Betawi Lenggang Nyai.
Acara seperti ini kadang membuka mata aku tentang perbedaan, dan yang paling penting nambah temen baik dari negara lain. Jadi kalau suatu saat dapat kesempatan untuk mengunjungi negara mereka, ada temen!

Baca juga: Living Like a Local Student in Ubon Ratchathani, Thailand

Selain itu, sebagai representatif negara, kita juga otomatis akan belajar lebih dalam, dan bangga akan negara kita.

5. Ikut konferensi ilmiah melalui penelitianmu

View this post on Instagram

A post shared by Dian Yuanita W (@dianyuanitaw) on 

Buat yang seneng bikin riset di kampus, cobain aja bikin paper dan submit ke sebuah konferensi di bidang terkait. Kalau paper kita kita diterima, bisa diundang untuk presentasi dalam konferensi yang mungkin bisa diadakan di kota atau negara lain.
Tips:
Rajin-rajin ngobrol sama dosen di kampus, karena biasanya dosen kita tahu betul konferensi yang unggul terkait bidang kita.
View this post on Instagram

A post shared by Dian Yuanita W (@dianyuanitaw) on 

6. Ikuti volunteer abroad 

View this post on Instagram

international speaker at global preparation seminar, summer project #china #exchange #aiesec

You might be interested:  Where To Get Visa Travel Money Card?

A post shared by Yosefine Bernadetha (@yosefine_bernadetha) on 

Banyak sekali program volunter, baik di kota lain di Indonesia, ataupun volunteer ke luar negeri. Dalam volunteer abroad, kita dapat berkontribsi terhadap suatu isu di sebuah daerah. Disini kita bisa mengembangkan skill professional dan personal kita.
Isu yang bisa kita bantu ada isu anak-anak, pendidikan, lingkungan, dan masih banyak lagi.
Namun untuk kegiatan ini mungkin kamu harus mengeluarkan budget lebih karena lebih jarang ada kegiatan gratis ataupun ada beasiswanya. Walaupun begitu, pengalaman dan self discovery yang bisa kamu dapatkan tak akan ternilai.
Tips:
  • Coba cek organisasi yang memfasilitasi ini seperti AIESEC, ataupun program volunteer abroad lain seperti Plan My Gap Year, Volunteering Solutions, International Volunteer HQ, dan masih banyak lagi.

7. Lalu kalo mau traveling diluar kegiatan itu? Syarat mutlaknya: Me-na-bung!

Credit pic: Pinterest

Bahas bagian ini nggak bakal ada habisnya.
Setiap partisipasi dalam kegiatan di atas, selalu ada kesempatan buat kamu untuk traveling di desinasi tersebut. Bisa jadi jalan-jalannya di sela waktu kosong kegiatan, atau pasca kegiatan. Tapi masalahnya, kalau mau have fun pastinya pake duit sendiri, dong? Nah disitulah pentingnya menabung.
Ditunggu post terpisah untuk membahas cara menabung untuk traveling, ya! 🙂
Nah, kurang lebih itulah beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk bisa traveling hemat sambil produktif. Kira-kira ada yang tau cara lain? Boleh di share, ya!
Cheers,
Sabrina Anggraini

Leave a Reply

Your email address will not be published.